Way of Two Rings (Chapter 6)

11254390_1017512361622541_3350536423931142051_n

Title     : Way Of Two Rings

Genre  : AU, Romance, Marriage Life, School Life

Main Cast: Lu Han, Ariel Lau (OC)

Other Cast : Find by yourself

Rating : PG

Length : Multi chapter

Auhtor : Nidhyun (@nidariahs)

Disclaimer : the story is pure mine. Also published

https://xiaohyun.wordpress.com

Cover by :

***

Jika cinta memiliki rumus yang penuh misteri, maka matematika pun memiliki rumus yang harus dipecahkan oleh Luhan saat ini. Dan sialnya, Luhan telah kehilangan mood dan konsentrasinya sejak jam istirahat siang tadi. Sejak Ariel mencoba menelponnya dan Jongin yang tersenyum sambil menepuk pundak Luhan. luhan tidak mengerti arti di balik tepukan Jongin dan juga ia tidak tahu apa yang ingin dibicarakan oleh Ariel saat menelponnya tadi.

Luhan pun menjatuhkan kepalanya ke atas permukaan meja dengan lesu. Diam-diam, matanya melirik ke arah Jongin yang terhalang beberapa bangku dari bangku yang diduduki oleh Luhan. sebenarnya ia punya banyak pertanyaan yang ingin diajukan pada Jongin. Kenapa ia bisa menyukai Ariel? Sejak kapan ia menyukai Ariel? Apakah ini tidak ada hubungannya dengan Soojung? Apakah Jongin benar-benar tulus?

Luhan pun mengerang dan menggaruk kepalanya frustasi. Baiklah. Ia menyesali keputusannya untuk membiarkan Ariel berkencan dengan laki-laki lain, karena selama ini pula ia tak pernah memperkirakan siapa yang akan menyukai Ariel. Dan bodohnya, Luhan selalu melihat Ariel dari sudut pandangnya –menjengkelkan, merepotkan, menyebalkan, manja, tidak tahu diri, dan masih banyak lagi kejelekan yang menggunung di mata Luhan. tapi di luar semua itu, Ariel Lau adalah gadis lugu yang baru saja mendapatkan piagam penghargaan karena memenangkan lomba esai bahasa inggris, dia juga cantik jika diperhatikan dengan seksama, selain itu dia berkewarganegaraan asing, dia juga akan terlihat anggun dan lemah lembut karena sifat pendiamnya. Sebagai pria normal, Luhan pun akan tertarik pada Ariel jika ia tidak serumah, tidak tahu bagaimana aroma tubuhnya, tidak tahu bagaimana kejelekan seorang Ariel.

Toh, selama ini juga Ariel selalu berkelakar tentang Oh Sehun yang menurutnya seperti pangeran Disney, atau seperti vampire yang menyamar menjadi manusia dan selalu membuatnya jatuh cinta. Hah! Jatuh cinta katanya. Mana ada jatuh cinta tanpa rasa cemburu saat melihat Sehun tengah berjalan-jalan dengan gadis lain? Ariel justru menyukai couple Sehun-Daehee –well, Daehee adalah teman sekelas Soojung dan anggota cheer—setelah tanpa sengaja melihat mereka makan siang bersama di sbeuah kafe.

“Luhan, kau bisa mengerjakan nomor tiga?” Chanyeol yang sejak tadi duduk di sebelah Luhan sama sekali tidak menyadari teman sebangkunya tengah diambang kata gamang. Dan dengan ajaibnya, Chanyeol yang biasanya menonton video musik favoritnya saat jam belajar justru tengah mengerjakan soal yang diberikan guru matematika mereka.

Luhan menoleh ke samping kiri dan menatap buku tulis Chanyeol, “Menurutmu…apakah Jongin tidak akan menyakiti seorang perempuan? Maksudku, aku tidak tahu apa yang membuat dia dan Soojung putus. Tapi Jongin…”

“Kau bicara apa?”

Luhan mengerjapkan matanya –menyadari ia baru saja berbicara tentang omong kosong pada Chanyeol. Dan Luhan semakin kikuk saat Chanyeol menaikkan sebelah alisnya saat menatap Luhan. chanyeol tidak tahu apa yang membuat Luhan melamun sejak tadi, tapi ia tidak tahu ternyata sejak tadi ia ternyata memikirkan Kim Jongin.

“Aish! Lupakan!” Luhan mengibaskan tangannya dan menyembunyikan wajahnya di balik  lipatan tangannya.

“Kau masih memikirkan Ariel? Ayolah. Kau bisa membicarakannya dengan Ariel di rumah. Lagipula apa yang salah dengan Jongin? Dia baik, kok…”

Tentu saja Jongin baik. Yang tidak baik adalah Ariel. Bagaimana jadinya jika Jongin berkencan dengan Ariel dan di sisi lain ibu Luhan akan merecoki Luhan karena tidak pulang bersama. Belum lagi Ariel mudah sakit jika terkena angin, hujan, panas…aish! gadis itu mengerikan! Apa kata Jongin nanti jika Luhan malah mendiktenya seperti itu?

 

***

 

“Luhan! kenapa kau tidak mengangkat telponku?” teriak Ariel sesampainya di tempat parkir dan menemukan Luhan tengah cemberut sembari menatap layar ponselnya.

Yeah, berkebalikan dengan Luhan yang menekuk wajahnya, Ariel justru terlihat begitu ceria –tersenyum lebar, berjalan sambil setengah berjingkrak, juga matanya yang membulat dan berbinar. Terlalu kentara menunjukkan ada yang membuatnya senang hari ini.

“Memangnya kau ingin mengatakan apa? soal Jongin? Atau kau mau minta pendapatku soal kejadian tadi siang?” ketus Luhan dnegan tangan mengulurkan helm untuk Ariel.

Ariel sedikit menaikan alisnya. Ia pun menerima helm dari tangan Luhan, “Aku ingin pinjam sepatu olah ragamu tadi, punyaku basah. Tapi Chunji meminjamkan punyanya tadi,” sahut Ariel kemudian, “Tapi kenapa kau tahu aku akan membicarakan Jongin Sunbae?”

Luhan mendelik malas mendengar pertanyaan Ariel –tentu saja Luhan tahu. Mana mungkin Ariel akan menelpon Mama dan menceritakan semua kejadian hari ini lalu meminta pendapatnya. Bukannya mendapat saran, justru Luhan yang akan menjadi santapan omelan sang ibu. Luhan bisa membayangkan ibunya berkomentar, “Tunangan macam apa yang membiarkan pasangannya berkencan dengan orang lain?” atau yang lebih menjengkelkan, “Kalian akan menikah. Mana mungkin kalian membawa orang lain dalam hubungan kalian. Bagaimana dengan pernikahan kalian nanti?”

“Tapi aku benar-benar tidak menyangka Sunbae itu akan menembakku seperti tadi,” kata Ariel lagi dengan wajar merona –dan yang menjijikkan Ariel memegang pipinya dengan gaya sok imut, “Luhan, apa menurutmu aku secantik Soojung Sunbae?”

Sampai Ariel menaiki motor Luhan, ia tidak berhenti berceloteh, “Menurutmu mengapa dia menyatakan perasaannya seperti itu? Apa dia benar-benar menyukaiku? Ah, kenapa tidak Sehun Sunbae saja yang menyatakan perasaannya. Apa setelah ini aku akan punya haters karena Jongin Sunbae punya banyak fans?”

Dan jangan berharap Luhan akan menyahutinya. Bahkan Luhan tidak mendengar satu pun kata yang keluar dari mulut Ariel.

 

***

 

“Mama Lu pulang hari ini. Apa tidak apa-apa kita makan di luar?” tanya Ariel setelah sadar Luhan berhenti di depan sebuah restoran kecil dan bukannya di halaman rumah mereka.

Luhan mendecak kecil dan menatap Ariel jengkel, “Kenapa kau sangat menyebalkan saat di depanku? Kau sangat cerewet, membicarakan banyak hal bahkan yang tidak penting sekalipun. Kenapa kau tidak bertingkah selugu di depan orang lain?”

“Kenapa kau marah-marah?” Ariel membalas suara tinggi Luhan dengan nada yang tak kalah ketus, “Memangnya aku yang meminta pada mereka untuk menyukaiku? Aku bahkan tidak kenal mereka,” kesal Ariel sambil menyerahkan helmnya ke arah luhan dengan kasar.

“Memangnya siapa saja yang menyukaimu sampai kau menggunakan kata ‘mereka’?” Luhan masih meneruskan perdebatan kosong mereka hingga di dalam restoran.

Ariel mendengus panjang –terlalu dramatis di mata Luhan. bagi Luhan, Ariel tetaplah bayi alien yang masih suka menonton kartun dan merepotkan orang lain, “Beberapa hari lalu Taehyung menyatakan perasaannya padaku. Tapi aku tahu Jungah menyukainya. jadi kukatakan saja aku ingin berteman. Dan gara-gara Jongin Sunbae, Taehyung tadi tidak bicara padaku.”

Oh, sialan. Siapa lagi Taehyung itu? Luhan bergumam dalam hatinya.

Dan saat makanan mereka sampai, Luhan pun kembali angkat suara dengan nada yang lebih rendah, “Dengar ya, meskipun aku mengizinkanmu berkencan dengan laki-laki lain, tapi kau juga harus mempertimbangkan laki-laki yang layak memacarimu. Dia harus tahu dan memahami dirimu. Yang terpenting, dia bukan bajingan yang akan menyakitimu. Ah! Kau juga jangan terlalu tertbawa suasana dengan percintaan kalian. Aku tak menjamin cincin ini terlepas dari jari kita,” Luhan pun mengangkat tangan kirinya dan menunjukkan cincin di salah satu jarinya.

“Jadi, aku harus mempertimbangkan Jongin Sunbae?” tanya Ariel tak acuh sambil menyendok makanannya.

Luhan terdiam. Ia ingin menjawab “Ya, kau perlu mempertimbangkannya.” Tapi ia tidak punya alasan bagus. bagaimana pun Jongin laki-laki baik, Luhan tahu betul soal itu. Bahkan ia merasa brengsek sekali telah mendekati Soojung sesaat setelah mereka putus –bagaimanapun Jongin masih menyukai Soojung. Mereka juga putus bukan karena masalah perselingkuhan atau semacamnya –setidaknya itu yang dikatakan Soojung. Soojung jugamasih menyukai Jongin, tapi entah apa yang membuat mereka memutuskan untuk tidak kembali saja.

Dan pertanyaannya sekarang, sejak kapan Jongin menyukai Ariel?

“Tadi Jongin Sunbae mengajakku pulang bersama, tapi aku menolaknya. Aku bingung. Aku belum pernah berkencan, dan aku belum punya jawaban jika ia memintaku untuk menjawab lagi.”

“Kau lancar sekali membahas masalah ini. Kenapa tidak dalam pelajaran kau secerdas ini, hah?”

Ariel mencibir, “Kau juga punya nilai jelek. Jangan menghakimiku begitu.”

Luhan pun mulai menyumpit makanannya dengan tatapan sedikit menerawang –ia tidak punya sesuatu yang harus dipikirkan, tapi ia justru merasa kepalanya berat sekali. Sampai sepuluh menit kemudian, ia kembali angkat suara, “Ayo kencan denganku. Kaubilang kau belum pernah berkencan, kan?”

Tubuh Ariel sempat membeku mendengar ajakan absurd Luhan. dengan alis terangkat ia pun bertanya, “Memangnya apa saja yang biasa dilakukan orang berkencan?”

Luhan mendecak gemas, “Kau kan penggila novel roman picisan. Kau bahkan menangis saat menonton drama, mana mungkin kau tidak tahu kencan itu seperti apa?”

Ariel pun menaruh sendoknya dan menyangga dagunya dengan kedua tangan yang berdiri tegak di atas meja, “Mengobrol, makan, menonton, jalan-jalan, tapi…Luhan, kita mengobrol setiap hari. Kita makan bersama setiap hari, bahkan saat ini kita makan berdua. Kita juga sering menonton film bersama. Kita jalan-jalan setiap hari. Kau juga pernah menciumku. Bahkan kita tidur bersama hampir setiap malam..aw! kenapa kau menjitakku, bodoh!”

“Pelan-pelan! Kau kira apa yang akan orang pikirkan saat kau bilang tidur bersama?” kata Luhan dengan suara berbisik dan mata melotot ke arah Ariel. Aish, ia tak habis pikir bagaimana bisa Ariel bicara seperti itu tanpa peduli dengan tatapan orang-orang yang mulai sinis.

“Tapi kan kita tidak melakukan apa-apa! kita hanya tidur…”

“Oke-oke! Aku mengerti! Jadi kau menolak ajakan kencanku? Begitu?” sela Luhan dengan cepat. Ia tidak mau membuat orang lain salah paham lebih jauh lagi.

Ariel mencebiksambil mendelik tajam, “Ayo kita kencan! Tapi kau harus membelikanku sepatu baru!”

Bahu Luhan langsung merosot dengan cepat. Ariel benar. Mereka mungkin tidak bisa kerkencan karena setiap hari mereka melakukan aktivitas yang dilakukan oleh pasangan kekasih. Dan yang pasti, Ariel akan selalu meminta apapun saat mereka jalan-jalan berdua seperti itu.

“Anggap aku laki-laki saat berkencan. Kita berkencan setelah ini.”

Ariel mendesis geli, “Aku tahu kau punya potongan wajah perempuan, tapi aku tetap menanggapmu laki-laki. Jadi kau tidak perlu memintaku lagi.”

Ah, Luhan lupa. Ariel idiot.

 

***

 

Dan kencan absurd mereka pun dimulai. Luhan menargetkan dirinya untuk bersikap manis di hadapan Ariel –well, ia ingin tahu bagaimana seorang Ariel jika Luhan perlakukan dengan baik seperti itu. Karena selama ini Luhan selalu menggerutu jika bersama dengan Ariel.

“Luhan, kau ingin baju couple warna apa?” tanya Ariel sambil melihat-lihat kaos couple di hadapannya. Luhan pun mendekati Ariel dan ikut mempertimbangkan pakaian yang cocok untuk mereka.

“Merah? Ini bagus…”

Ariel menepis tangan Luhan dengan cepat, “Aku tidak suka warna terang, Luhan.” bantahnya dengan penekanan.

Lalu kenapa bertanya? Jelas selera Ariel dan Luhan berbeda. Dan Luhan menelan gerutuannya. Dengan lembut ia pun menyahut, “Baiklah. Kalau begitu apapun yang kau suka.”

“Abu-abu? Ini cocok! Iya, kan?”

Abu-abu, coklat, hitam. Abu-abu, coklat, hitam. Luhan tak habis pikir dengan warna yang Ariel suka. Meskipun bukan tipe pemilih, tapi Ariel tanpa sadar selalu memilih warna pakaiannya dengan yang sama.

Luhan pun tersenyum, “Kau selalu cantik dengan style-mu sendiri.”

Pergerakan tangan Ariel sempat terhenti saat ia mendengar kata ‘cantik’ dari mulut Luhan. ia pun menatap Luhan dengan menyelidik, “Apakah orang berkencan selalu semurahan itu? Sejak kapan aku terlihat cantik?”

Luhan sudah membuka mulutnya untuk mengklarifikasi sesuatu dalam ucapannya –meskipun ia akui Ariel memang cantik dengan style-nya sendiri meskipun style-nya memang aneh. Namun Ariel dengan cepat menyela, “Berarti aku memang cantik. Pantas saja Jongin Sunbae menyukaiku.”

Dan kencan absurd itu terus berlangsung dengan aneh –ini aneh bagi Luhan. karena ia tidak memprotes setiap senti dari seorang Ariel Lau. Otomatis, tidak ada perdebatan dan pertengkaran. Sedangkan bagi Ariel, semua ini biasa saja karena mereka sering berpegangan tangan, Luhan juga selalu membawakan barangnya, membawakan permen kapas, mengobrol sambil tertawa, dan bersepeda bersama di dekat sungai Han.

Ada tiga hal yang membuat Ariel merasa berbeda:

  1. Luhan berbicara manis padanya.
  2. Luhan mengikat tali sepatunya.
  3. Mereka berfoto bersama dengan bando boneka.

Ah, ini rahasia –Ariel merasa Luhan sangat manis ketika mengikat tali sepatunya.

 

***

 

“Mama sampai di rumah terlambat,” kata Luhan setelah membaca pesan singkat di ponselnya.

Ariel mengangguk tak acuh sambil menyedot kopi latte-nya, “Untung kita sudah makan. Perutku juga sudah kenyang.”

“Bagaimana kau tidak merasa kenyang, kau memakan apapun yang kau lihat. Anehnya kau tidak pernah bertambah gemuk.”

“Memangnya kau suka perempuan gemuk?”

Luhan mendengus kecil. Ia pun melepas jaketnya dan memasngkannya di punggung Ariel, “Tapi kau terlalu kurus. Padahal porsi makanmu besar sekali.”

“Kau juga kurus.” Sahut Ariel masih tak acuh.

Luhan hanya mendengus dan menatap pemandangan malam kota Seoul. Musim semi yang menarik. Dimana ia memulai statusnya sebagai tunangan seseorang, dan berkencan dengan alien paling menyeramkan di angkasa ini.

“Luhan, kupikir aku akan menerima perasaan Jongin Sunbae,”

Luhan menoleh cepat ke arah Ariel, entah mengapa detak jantungnya berubah menjadi lebih keras sekarang, “Dan aku mengizinkanmu berkencan dengan gadis lain selama aku berkencan dengan Jongin Sunbae. Aku ingin tahu kenapa orang-orang tertarik untuk berkencan.”

Dan setelah ucapan Ariel. Luhan pun memilih untuk diam –tepatnyaia tak memiliki sesuatu untuk dikatakan. Ia kehilangan semua isi pikirannya. Yang ada dalam banyangannya hanya satu, membayangkan Jongin dan Ariel yang bersama setiap hari. Ah! Bahkan itu bayangan yang tak pernah terlintas di kepalanya.

“Ayo pulang! Aku ingin mandi.” Ariel pun bangun yang disusul oleh Luhan.

Dan saat Luhan berjalan mendahuluinya, Ariel pun menarik tangan Luhan dan mengecup bibir Luhan cepat ketika Luhan berbalik ke arahnya. Ariel tersenyum lebar dan mencubit pipir Luhan, “Aku tidak tahu kenapa kau terlihat sedang kesal sejak pulang sekolah. Makanya aku ingin menghiburmu dengan menerima ajakan kencan ini. Dan…ciuman tadi, pasangan berkencan akan melakukannya, kan?” Ariel pun memeluk tangan Luhan dan menuntun Luhan berjalan.

Dan jangan tanya bagaimana reaksi tolol yang diberikan oleh tubuh Luhan. ia tidak tahu kenapa jantungnya berdebar kencang sekali. Bahkan, tiba-tiba saja sebuah desiran menelusup ke dadanya, memekarkan rasa senang tanpa sebab di dalam hatinya. Luhan bahkan kehilangan kata-katanya.

“Oya, jangan menjauhiku saat aku berkencan dengan Jongin Sunbae, ya? aku juga tidak pernah menjauhimu saat kau berkencan dengan gadis lain.”

 

=to be continued=

20160122 PM0238

43 respons untuk ‘Way of Two Rings (Chapter 6)

  1. hai.. aku reader baru. salam kenal 🙂 author-nim aku suka sm ff kamu ini. critanya keren, ringan, bikin greget bacanya. luhan kyaknya udah suka tuh sama ariel tpi masih keliatan gengsi. can’t wait for this fanfic. sorry baru coment skarang soalnya dritadi sibuk baca part 1-5. next part jangam lama lama yaa. gomaweo.

    Disukai oleh 1 orang

  2. Astagaaa luhan, itu cinta han. Masak kamu gak sadar sih. Kamu itu sudah suka sm ariel. Astagaaa playboy macam apa kamu yg gtw perasaannya sendiri. Huh
    Ariel polos bgt yaa, gak peka bgt klw luhan sebenernya gak ikhlas klw ariel sm jongin.
    Tapi kencannya mereka manis jugaa yaa

    Disukai oleh 1 orang

  3. Heol! Part ini bikin senyum2 gaje trus teriak gajelas trus melongo. Berbagai macam ekspresi laah.
    Sukses berkat luhan yang sok jual mahal sama ariel yg kelewat polos atau emng idiot beneran. Anyway, good job kak

    Disukai oleh 1 orang

  4. akhirnya update juga yeay
    ini couple bikin gemes bangeeeet, yang satu gengsian dan yang satu lagi oon nya minta ampun deh itu alien haha tapi couple ini bikin ngangenin bangeeet, ceritanya anti mainstream soalny 😀
    keep writing 🙂

    Disukai oleh 1 orang

  5. abcdefghijklmnopq…….romantiiiiiissss bingit kencan absurdnya T.T
    kepengen juga :v eleh2 si neng ariel masih polos pisan euy.. :v
    aduuh lupa sama tujuan jongin buat macarin ariel. harusnya ditolak neng, kan jongin udah punya akuuu .. #plaaakkk

    next thor nidhyun, aku tungguin terus loh 😀
    makasih buat author yg masih setia ngelanjutin ff super ini.. rindu banget loh lama ga ngepost ttg luhan & ariel.

    yg married with a gay sequel kris aku juga nungguin, apalagi yg sequelnya tian mi mi… aduuyh semuanya deh…
    semoga cepet selesai yah thor… eh jangan2 semoga cepet chapter selanjutnya:v dan ceritanga ga pernah tamat.. karena aku bakalan rindu banget klo sampe tamat T.T klopun tamat bikin banyak2 sequelnya ya thor.. hehehe…

    Disukai oleh 1 orang

  6. haha.. sumpah .. greget + gemes bnget sm ni couple….

    seperti ny luhan sdh ad rasa sm ariel..
    aa… gak nyngka luhan duluan yg jatuh cinta sm ariel..

    dan ariel dia memang hrs bnyk bljr tuk mengerti cinta…
    ariel msih polos… jd dia blm bisa mnyadari hati ny.. ckkk…

    aaakk…. luhan.. siap cemburu deh.. kalo ariel jd’an sm jongin. ckkkk….

    Disukai oleh 1 orang

  7. wahhh yang ini lebih seru !! sumpah setiap chapternya selalu seru karena perdebatan mereka yg konyol dan bagian yang luhan nyuruh ariel buat nganggep dia sbg laki2 saat kencan sumpah disitu ngakak sengakak ngakaknya pkokonya konyol bgt pas luhan bilang kaya gitu sih aku belum ngeh paham tp pas ariel jawab “aku tahu wajahmu cantik tapi aku ttp menganggapmu sbg laki2 jd kau tak perlu memberitahuku lagi” sumpahhhhh seriusan itu dialog paling konyol oh luhan muka lu taru dimana hahaaa dan part terakhir sukses sweet nya . okeh aku tunggu banget next chapter nya..

    Disukai oleh 1 orang

  8. ya ampuunn ariel kau perempuan beruntung,seandainya ada cowok bener bener tulus seperti itu. aku mau banget jadi pacarnya apa lagi jadi istrinya pasti sangat bahagia jadi wanita di dunia ini hihi alay sedikit ga apa apa ya thor hihi

    Suka

  9. Ini ff padahal udah lewat lama tapi baru baca sekarang” wkwk baca sekaligus pula.. Dan waww emang bagus ff nya. Ini first komen, maap ya baru bisa komen

    Suka

Tinggalkan komentar